Kampungku

Aku adalah sosok diantara ketakabadian yang berangsur lelah dan selalu mendamba tegur sapa. Hamparanku merupakan ruh yang tercipta karena sebuah efek. Efek yang disengaja maupun tak disengaja. Akupun sama punya pisik dan fsikhis, yang sosialitaskupun akan jadi sebuah potret tapak diantara jelang waktu akibat perlakuan yang telah mengakar maupun hanya baru berakar dan telah terbang melayang karena ruang yang tak terpaku.

Aku yang kalian batasi dengan sebutan garasiang konon merupakan sosok yang mampu memanjakan setiap yang bercengkrama denganku. Kujamin hidup tanpa investasi dari kalian yang sayang akan diriku. Aku bisa memberi dan hidup atas kemampuan swadayaku ciptakan sistem. Kini dihari ini mataku mulai rabun hinga tak jelas bisa melihat rona yang berada didepan sana. Karena kalian mulai lupa siapa aku kamu dan kita semua.

Komentar