Untuk Apa Aku Hidup?

 

 

 

Untuk apa aku hidup

Bila kau rasa hidup seumpama ilalang di padang tandus, maka saat pagi pucuk-pucuk daunmu akan penuh bulir-bulir embun yang bening. Laksana kristal-kristal emas kemilau terang. Belalang, laba-laba, semut-semut akan selalu datang menemuimu untuk melepas dahaga. Kau bisa menjadi harapan hidup mahluk-mahluk itu
Bila kau rasa hidup seumpama rumpun-rumpun bakau di tanah penuh lumpur. Akarmu akan kokoh menghujam bumi, bertautan, bergandengan erat satu sama lain. Engkau bisa menjadi tempat hidup berang-berang. Burung-burung kutilang akan riang menikmati buah-buahmu yang matang. Kau bisa menjadi pelindung kampung nelayan dari ganasnya ombak.
Bila kau rasa hidup seperti dalam lingkungan beku yang menusuk tulang, seumpama es-es kutup yang melayang-layang di atas air. Maka ketahuilah, sesungguhnya engkau adalah benteng kehidupan. Kau cegah dinginya udara luar menembus dan membekukan air di bawahmu. Sehingga ikan-ikan tetap bisa berenang.
Bila kau rasa hidup ini ringan seperti angin. Kau bisa bergerak gesit dan jauh. Kau bisa membawa terbang setiap harum bunga cempaka. Kau bisa membawa awan agar ada hujan.
Itulah hidup dan untuk apa engkau hidup.
Siapapun engkau, di manapun engkau berdiri, kau bisa menebar rahmat.
Karena ketika kau mati, kau akan membawa apa yang kamu beri, bukan apa yang kamu dapat.
Agar hidup tak sia-sia.

 

Untuk Apa Aku Hidup??

p>Sahabatku, kehidupan di dunia ini penuh warna, datang dan berlalu begitu saja. malam berganti siang, siang berganti malam, keadaan terus berlalu sehingga kadang sering terbersit dalam hati ini “sebenarnya apa yang Kita cari di dunia ini”?? kekayaan? Jabatan??. aaaaaah semuanya hanya smentara🙂
Sebagai seorang Muslim, sebenarnya semua pertanyaan di atas telah terjawab. Allah telah berfirman jauh-jauh hari bahwa :”Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali beribadah (mengesakan ibadahnya) kepada-Ku, Aku tidak mengendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak mengendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku, Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan Lagi Maha Sangat Kuat” (Adz Dzariat:56-58)”.
naaah semuanya jelaskan?🙂
Jadi esensi kita diciptakan ke dunia ini adalah untuk beribadah Jadi segala aktivitas yang kita lakukan harusnya semuanya diniatkan untuk ibadah kepada Allah sehingga waktu yang qita lalui, untuk bekerja, sekolah, kuliah, menjadi ibu rumah tangga niatkan semata-mata untuk ibadah kepada Allah, sehingga semuanya tidak ada kesia-siaan.
Bukankah Allah menciptakan qita penuh maksud? Hidup di dunia hanya sebentar, so mari kita gunakan hidup yang cuma sebentar ini agar bisa bermanfaat, sehingga kita bisa mencapai kehidupan yang lebih bahagia di kehidupan yang kekal kelak🙂 walohu a’lam

( https://towip.wordpress.com/2008/10/07/untuk-apa-aku-hidup/)



Untuk Apa Aku Hidup?

^^^

Bulan Maret 2010 Apartemen Mediterania II Jakarta digemparkan dengan tewasnya seorang wanita muda yang diduga merupakan aksi bunuh diri. 3 April 2010 seorang pria tewas setelah melompat dari jembatan penyebrangan Cikokol Jakarta Selatan. Di hari yang sama, seorang siswa SMP di Jawa Timur mencoba bunuh diri dengan minum Bodrex dan Sprite sekaligus. Sehari sebelumnya, seorang gadis berjilbab berusia sekitar 22 tahun tewas setelah terjun bebas di aliran sungai Brantas.

Serangkaian peristiwa bunuh diri yang penulis sebutkan di atas merupakan segelintir dari sekian banyak peristiwa serupa yang terjadi di belahan bumi. Apa yang menyebabkan betapa banyaknya manusia yang berlomba-lomba untuk mengakhiri hidupnya sendiri? Apakah karena mendapat masalah yang sangat pelik atau tidak dapat terselesaikan?

Untuk apa aku hidup? Aku hidup karena aku ingin bahagia. Setuju?
Motivasi. Pernah dengar kata yang satu ini? Motivasi merupakan dorongan kepada seseorang untuk bertindak, tetapi perlu diketahui bahwa orang yang hidup dengan motivasi tidak akan memilih bunuh diri sebagai jawaban terhadap masalah yang dihadapinya karena tujuan motivasi pada dasarnya hanya ada dua yaitu meraih kebahagiaan dan menghindari kesulitan.

Namun, bukankah alasan orang bunuh diri karena ingin menghindari atau lepas dari kesulitan yang dialaminya? Kalau begitu apakah setelah bunuh diri akan mendapatkan kebahagiaan? Tentu tidak, berdasarkan pengalaman penulis hingga saat ini belum pernah melihat manusia setelah menjadi benda mati yang kembali dapat tersenyum, tertawa, atau menunjukkan ekspresi kebahagiaan seperti manusia yang masih hidup.

Setiap manusia punya kehidupannya sendiri dan setiap kehidupan adalah anugrah. Jika kita hidup, kita bisa merasakan bagaimana indahnya kehidupan. Namun, dengan hidup kita juga harus mau menerima konsekuensi menemui kesulitan ibarat sebuah uang koin yang ada sisi muka dan sisi belakangnya. Cukup adil bukan? Saya yakin kita semua pernah merasakan bagaimana rasanya bahagia. Sayangnya, kebahagiaan yang kita rasakan tidak untuk setiap saat dan tidak untuk selamanya. Begitu pula sebaliknya. Walaupun sedang menghadapi masalah, akan ada saja saat-saat di mana kita tertawa senang entah disadari atau tidak. Kehidupan di dunia ini akan terasa lebih indah jika kita menikmatinya baik dalam senang ataupun tidak.



Sumber materi:
http://www.squidoo.com/definisi-motivasi
http://news.okezone.com/read/2010/03/18/338/313554/338/ternyata-cherlie-bunuh-diri-karena-putus-cinta
http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/03/133634/37/5/Seorang-Pria-Tewas-Bunuh-Diri-Lompat-dari-Jembatan-Penyeberangan
http://www.antara.co.id/berita/1270361922/siswa-smp-coba-bunuh-diri-karena-kurang-biaya
http://id.news.yahoo.com/dtik/20100402/tid-diduga-depresi-gadis-berjilbab-bunuh-b1ae096.html
( http://ngasahpisau.blogspot.co.id/2010/04/untuk-apa-aku-hidup.html#.WEOFQUBmPIU)
Jadi  pada  intinya   tujuan  hidup  hanya sebatas pengaplikasian proses  dari  sebuah  perjalanan  yang berisi  termin.  Berartikah  kita  berada  diantara  termin  itu? 
Sederhana  kesimpulanya ,  keberartian  kita  dalam hidup  :  "  Berusaha Untuk  Hidup  Dalam  Sebuah  Kehidupan"




Komentar